Patung Jendral Sudirman di Kabupaten Purbalingga tiba – tiba ambruk dengan sendirinya

04 Jan 2016 - 05:01

image

Tribratanewsjateng.com – Salah satu ikon Kabupaten Purbalingga yakni Patung Panglima Besar Jenderal Soedirman yang berlokasi di perempatan Jalan Mayjen Sungkono dengan Jalan Letnan Yusuf dan Jalan Soekarno-Hatta, tiba-tiba roboh, Minggu (3-12-2016). Beruntung, patung tidak menimpa pengendara yang melintas.

Patung tersebut berdiri tepat di tengah perempatan depan Polres Purbalingga, Terminal Purbalingga dan Rumah Sakit Harapan Ibu (RSHI) dan jalan ini merupakan jalan utama dari arah Purwokerto maupun Wonosobo.

Karena runtuhan dan pecahan patung tersebut berserakan di jalan sehingga, Satuan Lalu Lintas dan Satuan Sabhara unit penjagaan Mako Polres Purbalingga melaksanakan pengamanan serta melokalisir pecahan patung tersebut, supaya tidak mengganggu pengguna jalan.

Salah satu saksi mata, Budi Suharso, penjual di terminal mengatakan, patung tersebut patah pada bagian tengah antara badan patung dengan dasar penyangga dan jatuh ke arah barat. Bagian yang jatuh itu sempat menutup jalan. Kebetulan saat kejadian tersebut tak ada satu kendaraan pun yang melintas karena lampu lalu lintas tengah menyala merah.

“Tidak ada angin, tidak ada apa-apa, tiba-tiba saja jatuh. Kalau tidak lampu merah pasti ada yang kena,” katanya.

Sementara Kepala Seksi Pertamanan Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga, Tri Nuryanto mengatakan, pada bagian bawah patung tercabut terlepas dan bagian atas jatuh ke jalan. Menurutnya, patung tersebut selalu dilakukan pembersihan dan pengecatan ulang setiap bulan Maret, karena biasanya pada bulan April sering dilakukan penilaian Adipura.

“Maret lalu saat dilakukan cat ulang tak ditemukan tanda-tanda patung mengalami kerusakan, jadi belum di ketahui penyebab robohnya patung. Bagian patung yang roboh tersebut langsung dievakuasi dan diamankan di kantor DPU,” katanya.

Sedangkan Kepala DPU Purbalingga, Sigit Subroto mengatakan, pihaknya akan memperbaiki patung tersebut, namun tidak dalam waktu dekat ini karena anggaran harus diusulkan pada APBD Perubahan. Pihaknya juga akan berkonsultasi dengan seniman yang membuatnya di Jakarta untuk perbaikan.

“Apakah patung itu bisa diperbaiki atau harus dibuat dari awal atau baru, sebab ini menyangkut karya seni,” katanya.

Untuk diketahui, patung Panglima Besar Jenderal Soedirman ini dibuat dengan menggunakan bahan fiber dan penggarapannya dilakukan oleh seniman dari Pasar Seni Ancol, Asmir. Patung ini diresmikan oleh Bupati Triyono Budi Sasongko, 31 Desember 2004.

Patung menghadap ke selatan dengan posisi berdiri dan berjubah. Kaki sebelah kanan terangkat dan diletakkan di atas batu. Tangan kiri memegang teropong dan tangan kanan memegang tongkat. Ketinggian patung 10,40 meter, dari fondasi pijakan. 

[Arif-Humas Polres Purbalingga]

Posted from WordPress for Gemini Grobogan

Bagikan :

KOMENTAR